Aswaja Perlu Konstruksi Teologi Horizontal

Pesantren Center mengadakan diskusi awal di tingkat pimpinan dan dosen IAI Al Qolam pada Kamis, 29-03. Acara itu dihadiri oleh 16 dosen dan pimpinan kampus. Athok Lukman hadir sebagai pembicara dengan tema teologi horizontal Aswaja.

Diskusi ini terdorong dari suatu sudut pandang perlunya diupayakan konstruksi teologi Aswaja yang kompleksterhadap kehidupan manusia, misalnya sosio-politik, ekonomi, dan kemasyarakatan. Karena sementara ini kajian Aswaja lebih berkutat dalam amaliyah dan tradisi. Sedangkan dalam sosial-kemasyarakatan belum banyak bangunan filosofisnya.

“Ada tiga faktor yang menyebabkan minimnya bangunan Filsafat Sosial tersebut. Pertama, minimnya respon tafridhiyah (fenomena prediktif) dan masih berkutat dalam respon waqi’iyah (fenomena realitas). Kedua, transmisi ilmu yang monodisipliner perlu diupayakan menjadi transmisi konstruksi pengetahuan yang multidisipliner. Ketiga, harakah yang sepotong-potong perlu diupayakan menjadi kekuatan yang padu.” Ungkap Athok.

Dari tiga faktor tersebut, muncul beberapa tawaran pemikiran. Pertama, Epistemologi Islam dibangun dari lima prinsip: Bayani, Burhani, Irfani, Waqi’i, dan ilhami. Kedua, memperkuat identifikasi fenomena yang digunakan sebagai pemicu respon kalangan Aswaja. Karena Aswaja-NU sering merespon isu-isutertentu, seperti amaliyah dan identitas kebangsaan. Dengan fenomena pemicu yang dikemas diharapkan munculnya respon-respon kalangan Aswaja. Ketiga, pengembangan filsafat sosial-kemasyarakatan Aswaja tetap harusmengacu pada konsep Istimrariyah dan Tathawwuriyah. Istimrariyah artinya paradigma yang terbangun merupakan lanjutan dari pemikiran Aswaja sebelumnya. Tathawwuriyah berarti paradigma yang terkembangkan untuk merespon fenomena masyarakat kekinian.

Diskusi Pesantren Center diadakan dwi-pekanan yang diikuti oleh pimpinan dan dosen IAI Al-Qolam, pengurus RMI Kab. Malang, dan beberapa pengurus kegiatan intra dan ekstra IAI Al-Qolam.

Pesantren Center adalah sebuah lembaga kajian dan pusat data pesantren yang didirikan atas kerjasama IAI Al-Qolam dan RMI Kab. Malang. Visinya adalah berupa lima program besar, yakni: Pesantren Information Center (PIC), Pesantren Communication Center (PCC), Pesantren Empowering (PE), Pesantren Perpetuation (PP), dan Pesantren Research and Study (PRS).

Mari berbagi:

Tinggalkan Balasan